Menulis lagi mengenai malar kehidupan... ada waktu ini aku bagaikan berada di suatu dimensi perasaan yang semakin rumit... aku menulis lagi demi mencari dimanakah akal yang cuba menjadi penimbang tara perasaan... siapakah yang mengugah hati ini sehingga aku tersedak dalam kemalaran hati yang sepi... mungkin menjejak sebuah illusi yang aku sendiri tidak pasti... aku menanti sebuah kehadiran yang mengejutkan untuk melupakan setiap rasa bersalah dalam diri ini... namun... aku yakin Allah ingin memberikan sesuatu untuk aku pelajari dari apa yang sedang berlaku...
Bedosakah seorang gadis yang tidak pandai mengesek biola tetapi memukau orang dengan gesekkanya yang sumbang? atau mereka yang terpukau itu merupakan pendosa sebenar sehingga terjadilah sesuatu yang mengetarkan hati...
Siapa yang bersalah dalam episod drama kehidupan ini? atau semua hanyalah mimpi buruk yang panjang sehingga aku terasa ingin terbang lari dari semua serigala hati yang sedang mengejar diri ini...
Aku berdoa kepada Allah untuk diberikan aku petunjuk supaya aku dapat melihat dimanakah silap pada plot cerita ini sehingga semua terpaku dan tersedu dalam kegelisahan hati??
Apakah aku adalah pemusnah sebuah kehidupan insan yang memberikan hatinya sebelum menerima keputusan datri hati orang yang dicintainya??
Siapakah pesalah siapa pula mangsa...
Aku menjadi keliru seperti seliratnya jalan-jalan kehidupan hari ini... Semoga petunjuk itu datang segera supaya diri ini tidak lagi menjadi buruan jiwa yang bersalah dalam permainan tanpa pemain ini..
ternyata pentas dunia telah dibuka dan menunggu peserta untuk menari di atasnya...
Menarilah jiwa dalam kemalaran hati yang gelisah....
No comments:
Post a Comment